Dosa berat

Ilustrasi abad pertengahan tentang Neraka di dalam manuskrip Hortus deliciarum yang disusun oleh Herrade dari Landsberg (sekitar tahun 1180).

Dosa berat (bahasa Inggris: mortal sin, bahasa Latin: peccata mortalia) dalam teologi Katolik adalah tindakan atau perbuatan yang sangat keliru (serius), yang dapat menyebabkan hukuman kekal apabila seseorang tidak dibebaskan dari dosa ini sebelum wafatnya. Suatu dosa dipandang "berat" ketika secara kualitatif sedemikian rupa sehingga mengakibatkan keterpisahan orang yang melakukannya dari rahmat Allah yang menyelamatkan. Jenis dosa ini perlu dibedakan dari "dosa ringan" yang mengakibatkan melemahnya hubungan seseorang dengan Allah, dan dari "dosa kekal" yang (berdasarkan hakikatnya) tidak dapat disesali. Terlepas dari bobot atau kadar beratnya, seseorang dapat senantiasa menyesali suatu dosa berat yang telah dilakukan. Penyesalan tersebut, bersama dengan tekadnya untuk bertobat, memungkinkan seseorang untuk memperoleh absolusi atau pengampunan.

Menurut ajaran Katolik, penyesalan tidak sempurna, disertai dengan suatu ketetapan hati yang tegas untuk tidak ingin berbuat dosa lagi, dapat memulihkan hubungan seseorang dengan Allah, sekaligus juga rahmat keselamatan Allah. Dalam keadaan normal, pemulihan tersebut diperoleh melalui absolusi yang diterima dalam Sakramen Rekonsiliasi. Namun, karena pengampunan dan belas kasih Allah tidak dibatasi oleh Sakramen Rekonsiliasi, maka dalam keadaan-keadaan luar biasa bisa saja suatu dosa berat mendapat pengampunan melalui penyesalan sempurna, yang adalah suatu tindakan manusia yang timbul dari cinta kasih seseorang akan Allah.[1] Ketika penyesalan sempurna menjadi sarana yang memulihkan hubungan seseorang dengan Allah, disyaratkan juga adanya suatu niat atau ketetapan hati untuk sesegera mungkin mengakukan semua dosa berat (yang belum pernah diakukan dan mendapat absolusi) dalam pengakuan sakramental. Ketetapan hati untuk sesegera mungkin mengakukan dosa-dosa ini tidak melihat kemungkinan apakah seseorang memiliki akses ke sakramen tersebut atau tidak.[2]

Istilah "dosa berat" diduga bersumber dari Perjanjian Baru dalam Alkitab. Secara khusus, dikemukakan bahwa istilah ini berasal dari 1 Yohanes 5:16-17.[3] Dalam ayat tersebut, sang penulis Surat menuliskan bahwa "ada dosa yang mendatangkan maut."

  1. ^ (Inggris) Hardon, Fr. John (2000). Modern Catholic Dictionary. Eternal Life. ISBN 096729892X. 
  2. ^ (Inggris) Donovan (STL), Colin (2002). "Perfect Contrition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2016-11-02. 
  3. ^ 1 Yohanes 5:16-17

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search